Perencanaan
produk
Proses
produksi menghasilkan produk. Sebelum merencanakan desain atau mutu produk,
sebaiknya mengetahui terlebih dahulu atribut produk yang terdiri dari : bentuk
produk, warna, bungkus, merk, label, prestise perusahaan, pelayanan perusahaan
dan sebagainya.
Atribut
produk itu sendiri memiliki 2 aspek yaitu ;
Aspek
yang tangible yang tercermin dalam bentuk fisik produknya
Aspek
Intangible yaitu aspek yang social budaya yang tercermin pada tanggapan
masyarakat terhadap pemakaian produk tersebut.
Menurut
Gitosudarmao (2001) dalam perencanaan produk yang akan dihasilkan, perlu
diperhatikan beberapa hal yaitu:
1. Atribut
produk
Atribut
yang beraspek teknis (tangible aspect) adalah yang berkaitan dengan kemampuan
teknis dari produk tersebut, misalnya keawetan sepeda motor, nikmatnya rasa makanan.
Aspek nonteknis merupakan aspek yang kasat mata (intangible aspect) seperti
persepsi konsumen yang menggunakan prosuk tertentu.
2. Posisi
Produk
Ada
produk yang berkenan ada produk yang tidak berkenan dihati konsumen, ini dapat
dianalisis dengan menggunakan analisis posisi produk. Analisis ini menentukan
atribut utama penentu kepemilikan suatu produk dari konsumen. Dalam menentukan
posisi produk, manajemen harus memperhatikan produk – produk lainnya terutama
produk potensial.
Penentuan
posisi produk yang tepat akan memberikan gambaran tentang kedudukan produk yang
dipasarkannya dalam peta pesaingan dengan produk – produk lainnya, juga
menggambarkan kekuatan dan kelemahan produk dibandingkan dengan produk
pesaingnya.
3. Siklus
Kehidupan Produk (product life cycle)
Setiap
produk akan masuk dalam jangkauan hidup yang berbeda – beda. Ada produk yang
masanya panjang, ada pula yang sangat pendek. Produk – produk yang bersifat
mode memiliki siklus hidup yang pendek. Jadi daur hidup produk adalah masa hidup produk mulai dari saat
dikeluarkan oleh perusahaan sampai dengan tidak disenangi lagi oleh konsumen.
siklus produk terbagi menjadi 4 fase, antara lain :
a. Tahap Perkenalan
Dalam tahap ini penjualan perusahaan masih sangat
lambat, laba masih rendah bahkan terkadang rugi, karena sangat sulit untuk memperkenalkan
produk baru kepada konsumen. Seringkali produk tersebut diperkenalkan
tetapitidak banyak masyarakat yang mengetahinya. Disini berarati perusahaan
kurang efektif. Efektifitas tahap ini diukur dari banyaknya masyarakat yang
mengenal produk baru tersebut.
b. Tahap Pertumbuhan
Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap
perkenalan yang berhasil. Tahap ini ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Para
pemakai awal melakukan pembelian ulang, diikuti dengan pembelian-pembeli
potensial.
Tingkat
laba tinggi
Harga
tetap atau naik sedikit
Biaya
promosi tetap atau sedikit naik untuk menghadapi pesaing
Penjualan
meningkat secara tajam
Biaya
produksi per unit turun
c. Tahap Kedewasaan
Tahap ini menunjukan adanya masa kejenuhan dimana
konsumen sudah mulai bosan, sehingga akan sulit untuk meningkatkan penjualan
produk tersebut. Hal ini tercermin pada
garis siklusnya menjadi tidak setajam sebelumnya.
d. Tahap Penurunan
Pada tahap ini masyarakat sudah tidak menyenangi
produk tersebut sehingga penjualan akan merosot tajam. Ada beberapa factor mengapa
penjualan dalam tahap ini menurun :
- Factor kemajuan teknologi
- Factor perubahan selera konsumen
- Factor ketatnya persaingan dalam negeri atau luar negeri
4.
Portofolio Produk
Portofolio produk merupakan keadaan dimana suatu perusahaan memiliki
beberapa macam produk yang dihasilkannya dan dipasarkannya kepada masyarakat
luas. Dalam analisa portofolio ini seluruh produk yang dipasarkan akan
dianalisa secara keseluruhan bersama-sama, sehingga dari sekian produk yang
dipasarkan itu, akan ada produk yang
sedang berada pada posisi tertentu dan yang lain
posisinya berbeda lagi.
Sumber :
Syafrizal helmi SE. MSi . buku ajar Studi Kelayakan Bisnis 2006.