-->

    Social Items



Definisi Kepuasan Kerja
By Yulina Astuti
Definisi kepuasan Kerja, hallo sobat kuliah-yuk.com pada session ini kita akan coba membahas tentang kepuasan kerja karena hal ini berkaitan dengan penjelasan kita sebelumnya mengenai sikap (https://www.kuliah-yuk.com/2019/07/definisi-sikap.html) dan Komponen sikap (https://www.kuliah-yuk.com/2019/07/komponen-sikap.html). pada dasarnya sikap mempunyai hubungan dengan kepuasan Kerja.
          Baiklah sobat Kuliah-yuk.com banyak pendapat para ahli yang mengemukakan pendapat mereka tentang apa itu kepuasan kerja. Terdapat bermacam – macam pengertian atau batasan tentang kepuasan kerja.
Kepuasan kerja sebagai suatu reaksi emosional yang kompleks, reaksi emosional ini merupakan akibat dorongan, keinginan, tuntutan dan harapan – harapan karyawan terhadap pekejaan yang dihubungkan dengan realita – realita yang dirasakan karyawan, sehungga menimbulkan suatu bentuk reaksi emosional yang berwujud perasaan senang,perasaan puas, ataupun perasaan tidak puas.
          Menurut Robbin dan Judge (2010) Kepuasan Kerja (Job satisfaction) dapat didefinisikan sebagai perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya.
Sobat Kuliah-yuk.com, seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan – perasaan positif tentang pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas memiliki perasaan – perasaan yang negative tentang pekerjaan tersebut.
          Locke dalam Kaswan (2012) memberikan definisi komprehensif dan kepuasan kerja yang meliputi reaksi atau sikap kognitif, afektif, dan evaluative dan menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang.
          Handoko dalam Siahaan dan Lius Zen (2012) kepuasan Kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka.
          Sementara Mill dalam Siahaan dan Lius Zen (2012) menyatakan kepuasan kerja adalah serangkaian sifat lingkungan kerja yang dapat diukur berdasarkan persepsi kolektif dan orang – orang yang hidup dan bekerja di dalam lingkungan tersebut, dan diperlihatkan untuk mempengaruhi motivasi serta perilaku mereka.
Locke dalam Sopiah (2008) mengemukakan  job satisfaction is a pleasurable or positive emotional state resulting from the appraisal of one’s job or job experience (kepuasan kerja merupakan suatu ungkapan emosional yang bersifat positif atau menyenangkan sebagai hasil dari penilaian terhadap suatu pekerjaan atau pengalaman kerja).
Tiffin dalam Sutrisno (2015) mengemukakan kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pemimpin dengan sesame karyawan.
Siagian (2010) mengemukakan bahwa kepuasan kerja tidak selalu menjadi faktor motivasional utnuk berprestasi. Karena kepuasannya tidak terletak pada motivasinya, akan tetapi dapat terletak pada faktor – faktor lain, misalnya pada imbalan yang diperoleh.
Sobat Kuliah-yuk.com, kepuasan kerja yang rendah atau ketidakpuasan kerja tampaknya merupakan reaksi psikologis terhadap pekerjaan yang merugikan dan banyak studi stress kerja memasukinya sebagai variable kriteria.
Locke dalam Usman (2011) mengatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan dengan sejumlah aspek pekerjaan tergantung pada selisih (discrepancy) antara apa yang telah dianggap telah didapatkan dengan apa yang diinginkan.  Sobat Kuliah-yuk.com seseorang akan terpuaskan jika tidak ada selisih antara kondisi – kondisi yang menginginkan dengan kondisi – kondisi actual.
Poter dalam Usman (2010) mendefinisikan kepuasan sebagai selisih dari banyaknya sesuatu yang seharusnya ada dengan banyaknya apa yang ada. Robbin dan Judge dalam Wibowo (2014) memberikan definisi sebagai hasil evaluasi dari karakteristiknya.
Hakikatnya kepuasan kerja adalah merupakan tingkat perasaan senang seseorang sebagai penilaian positif terhadap pekerjaannya dan lingkungan tempat pekerjaannya.
Sumber ; Perilaku Organisasi, Dr.H.Candra Wijaya, MPd. Lembaga Peduli Pengembangan pendidikan Indonesia (LPPPI) Medan


Definisi Kepuasan Kerja



Definisi Kepuasan Kerja
By Yulina Astuti
Definisi kepuasan Kerja, hallo sobat kuliah-yuk.com pada session ini kita akan coba membahas tentang kepuasan kerja karena hal ini berkaitan dengan penjelasan kita sebelumnya mengenai sikap (https://www.kuliah-yuk.com/2019/07/definisi-sikap.html) dan Komponen sikap (https://www.kuliah-yuk.com/2019/07/komponen-sikap.html). pada dasarnya sikap mempunyai hubungan dengan kepuasan Kerja.
          Baiklah sobat Kuliah-yuk.com banyak pendapat para ahli yang mengemukakan pendapat mereka tentang apa itu kepuasan kerja. Terdapat bermacam – macam pengertian atau batasan tentang kepuasan kerja.
Kepuasan kerja sebagai suatu reaksi emosional yang kompleks, reaksi emosional ini merupakan akibat dorongan, keinginan, tuntutan dan harapan – harapan karyawan terhadap pekejaan yang dihubungkan dengan realita – realita yang dirasakan karyawan, sehungga menimbulkan suatu bentuk reaksi emosional yang berwujud perasaan senang,perasaan puas, ataupun perasaan tidak puas.
          Menurut Robbin dan Judge (2010) Kepuasan Kerja (Job satisfaction) dapat didefinisikan sebagai perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya.
Sobat Kuliah-yuk.com, seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan – perasaan positif tentang pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas memiliki perasaan – perasaan yang negative tentang pekerjaan tersebut.
          Locke dalam Kaswan (2012) memberikan definisi komprehensif dan kepuasan kerja yang meliputi reaksi atau sikap kognitif, afektif, dan evaluative dan menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang.
          Handoko dalam Siahaan dan Lius Zen (2012) kepuasan Kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka.
          Sementara Mill dalam Siahaan dan Lius Zen (2012) menyatakan kepuasan kerja adalah serangkaian sifat lingkungan kerja yang dapat diukur berdasarkan persepsi kolektif dan orang – orang yang hidup dan bekerja di dalam lingkungan tersebut, dan diperlihatkan untuk mempengaruhi motivasi serta perilaku mereka.
Locke dalam Sopiah (2008) mengemukakan  job satisfaction is a pleasurable or positive emotional state resulting from the appraisal of one’s job or job experience (kepuasan kerja merupakan suatu ungkapan emosional yang bersifat positif atau menyenangkan sebagai hasil dari penilaian terhadap suatu pekerjaan atau pengalaman kerja).
Tiffin dalam Sutrisno (2015) mengemukakan kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pemimpin dengan sesame karyawan.
Siagian (2010) mengemukakan bahwa kepuasan kerja tidak selalu menjadi faktor motivasional utnuk berprestasi. Karena kepuasannya tidak terletak pada motivasinya, akan tetapi dapat terletak pada faktor – faktor lain, misalnya pada imbalan yang diperoleh.
Sobat Kuliah-yuk.com, kepuasan kerja yang rendah atau ketidakpuasan kerja tampaknya merupakan reaksi psikologis terhadap pekerjaan yang merugikan dan banyak studi stress kerja memasukinya sebagai variable kriteria.
Locke dalam Usman (2011) mengatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan dengan sejumlah aspek pekerjaan tergantung pada selisih (discrepancy) antara apa yang telah dianggap telah didapatkan dengan apa yang diinginkan.  Sobat Kuliah-yuk.com seseorang akan terpuaskan jika tidak ada selisih antara kondisi – kondisi yang menginginkan dengan kondisi – kondisi actual.
Poter dalam Usman (2010) mendefinisikan kepuasan sebagai selisih dari banyaknya sesuatu yang seharusnya ada dengan banyaknya apa yang ada. Robbin dan Judge dalam Wibowo (2014) memberikan definisi sebagai hasil evaluasi dari karakteristiknya.
Hakikatnya kepuasan kerja adalah merupakan tingkat perasaan senang seseorang sebagai penilaian positif terhadap pekerjaannya dan lingkungan tempat pekerjaannya.
Sumber ; Perilaku Organisasi, Dr.H.Candra Wijaya, MPd. Lembaga Peduli Pengembangan pendidikan Indonesia (LPPPI) Medan


Load Comments

Subscribe Our Newsletter

close