Sikap
Kerja
By
yulina Astuti
Hallo Sobat
Kuliah-yuk.com kali ini kita akan coba membahas tentang Sikap Kerja. Sering sekali
dalam pikiran kita kalau kita rajin berarti kita bersikap terhadap pekerjaan
kita dan sebaliknya. Sobat Kuliah-yuk.com, Work atau Job attitude atau sikap
kerja seperti komitmen organisasi (organizational
commitments), keterlibatan kerja (job
invloment) dan kepuasan kerja (job
satisfaction) merupakan sikap yang penting dalam perilaku organisasi. Rendahnya
gejala kepuasan kerja merupakan gejala keinginan pekerja untuk keluar dari
pekerjaannya, karena hal itulah sebaiknya kita harus mengetahui dan memahami
gejala penyebab konsekuensi dari sikap kerja.
Sobat
Kuliah-yuk.com mari kita coba untuk memahami sikap kerja agar kita dapat
mengelola organisasi secara efektif sehingga tujuan organisasi yang ingin
diraih akan mudah tercapai. Untuk itu kita akan mengulas masing – masing sikap
kerja yang dominan terjadi dalam perilaku organisasi
a.
Job
satisfaction (kepuasan kerja)
Biasanya kepuasan sikap pekerja
biasanya diartikan sebagai job
satisfaction atau kepuasan kerja, yang menjelaskan perasaan positive
tentang pekerjaan, sebagai hasil evaluative dari hasil karakteristiknya. Orang yang
mempunyai tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai perasaan positif tentang
pekerjaannya. Sedangkan orang dengan tingkat kepuasan rendah mempunyai perasaan
negative.
b.
Job
Invloment (keterlibatan kerja)
Job
invloment atau yang kerap desebut dengan keterlibatan
kerja mengukur tingkatan dimana orang mengenal secara psikologis dengan
pekerjaannya dan mempertimbangkan merasakan tingkat kinerja mereka penting bagi
harga diri. Pekerja dengan tingkat keterlibatan kerja yang tinggi sangat
mengenal atau perhatian terhadap macam pekerjaan yang mereka lakukan. Job invloment pada dasarnya mengandung
makna yang sama dengan partisipasi. Sobat Kuliah-yuk.com dalam literature baru
terdapat kecenderungan menggunakan terminology invloment untuk menunjukkan
keterlibatan pekerja. Bahkan terakhir banyak dipergunakan terminology inclusion.
Dengan demikian participation, invloment
dan inclusion dipergunakan untuk
menjelaskan adanya peran serta bawahan dalam proses kinerja organisasi.
Keyakinan pekerja dalam tingkatan
dimana mereka mempengaruhi lingkungan kerja mereka, keberartian pekerjaan
mereka, dan perasaan otonomi mereka menjelaskan bahwa tingkat job invloment
tinggi berhubungan dengan turunnya kemangkiran dan rendahnya tingkat
pengunduran diri.
c. Organizational Commitment
Sobat
Kuliah-yuk,com, dalam organizational commitment pekerja
mengenal atau mengidentifikasi dengan organisasi tertentu dan tujuannya dan
mengharapkan tetap menjadi anggota. Terdapat tiga dimensi komitmen organisasi
yaitu;
1.
Affective
commitment adalah merupakan pelengkap emosional dan
keyakinan dalam nilai – nilainya pada organisasi.
2.
Continuance
commitment merupakan perasaan nilai sisa ekonomi dengan
organisasi. Pekerja mungkin mempunyai komitmen pada pemberi kerja karena mereka
dibayar baik dan merasa akan menyakiti keluarganya apabila keluar dari
pekerjaannya.
3.
Normative
commitment merupakan kewajiban untuk tetap tinggal dalam
organisasi karena alas an moral atau etika. pekerja yang memulai inisiatif baru mungkin
tetap dengan pemberi kerja karena apabila mereka keluar akan meninggalkan
pemberi kerja dalam kesukaran.
d. Perceived organizational
support
Merupakan tingkatan keadaan dimana
pekerja yakin organisasi menghargai kontribusi mereka dan perhatian tentang
kesehajteraan mereka. Misalnya mereka percaya organisasi akan mengakomodir
mereka apabila mereka mempunyai masalah perhatian kepada anak atau akan
memanfaatkan dengan jujur kesalahan dirinya.
e. Employee Engagement
Merupakan individual dengan kepuasan akan
antusiasme untuk pekerjaan yang dilakukan. Kita harus bertanya kepada pekerja
tentang ketersediaan sumber data peluang mempelajari keterampilan baru. Apabila
mereka merasa pekerjaannya penting dan bermakna, dan apabila interaksi mereka
dengan rekan kerja dan supervisor dihargai, pekerja akan memiliki kemauan besar dari
pekerjaannya dan merasakan hubungan mendalam dengan organisasi.
Sobat
kuliah-yuk.com ada baiknya kita dapat mengetahui sikap kerja yang terbentuk
guna menghasilkan kinerja organisasi yang baik dan efektif.
f.